3
Universitas Kristen Petra
kinerja juga disebut pemeringkatan karyawan, evaluasi karyawan, tinjauan
kinerja, evaluasi kinerja, dan penilaian hasil.
Sistem penilaian kinerja harus memberikan manfaat dalam berbagai situasi
kerja perusahaan. Terdapat beberapa kritik mengenai sistem penilaian kinerja saat
ini diantaranya penilaian yang terlalu berfokus pada individu tanpa melakukan
usaha untuk mengembangkan para karyawan agar bekerja lebih baik, pemberi
kerja yang menerima tinjauan dan supervisor yang melakukan penilaian, sebagian
besar penilaian tidak konsisten, berorientasi jangka pendek, subyektif, dan
berguna hanya untuk mengidentifikasi karyawan yang berkinerja sangat baik atau
sangat buruk. Penilaian kinerja yang buruk akan membawa hasil yang
mengecewakan untuk semua pihak yang terkait. Tetapi tanpa penilaian kinerja
formal, pemberi kerja akan kesulitan melakukan tindakan pendisiplinan dan
pemecatan.
Oleh karena itu, perusahaan biasanya menggunakan penilaian kinerja
dalam dua peran yang memiliki potensi konflik. Peran pertama untuk mengukur
kinerja dalam memberikan imbalan kerja atau keputusan administratif lainnya
mengenai karyawan seperti promosi dan pemecatan yang meskipun sering kali
menciptakan tekanan bagi manajer dalam melakukan penilaian. Serta peran kedua
yang berfokus pada pengembangan individu dimana menempatkan manajer
sebagai seorang penasihat dibandingkan hakim sehingga memperbaiki atmosfer
hubungan (Mathis & Jackson, 2006, pp. 382-383). Selain itu perusahaan juga
perlu memperhatikan sisi subyektifitas dan obyektifitas dalam melakukan
penilaian kinerja. Menurut Appelbaum, Roy, dan Gilliland (2011) dalam jurnalnya
yang berjudul Globalization of Performance Appraisal: Theory and Application,
bagian terpenting sekaligus terberat bagi perusahaan dalam mengelola sistem
penilaian kinerja adalah membangun kepercayaan dan hubungan yang baik antara
karyawan dan manajer. Manajer harus mampu membuat kontak yang rutin dengan
karyawan sehingga timbul suatu rasa percaya sehingga pada saat dilakukan
penilaian kinerja, umpan balik yang dihasilkan optimal dan tidak mengalami
permasalahan (p. 583).
Salah satu perusahaan yang bersaing di dalam sektor industri di Indonesia
adalah PT. X. Perusahaan ini bergerak di Bidang Industri manufaktur dengan hasil