13
Universitas Kristen Petra
karenanya dibutuhkan kerjasama dalam menjalani kehidupannya, termasuk dalam
menyelesaikan pekerjaan. Kerjasama (cooperation) adalah suatu usaha atau
bekerja untuk mencapai suatu hasil (Baron dan Byane, dikutip oleh Sari, 2006
p.2). Kemampuan bekerjasama diukur dengan terjaganya hubungan baik dengan
rekan, kerjasama yang dilakukan dengan baik dan komunikasi yang terjalin.
2.3 Hubungan Antar Konsep
Sejumlah studi menunjukan bahwa cara penting untuk meningkatkan
kinerja karyawan adalah fokus pada pengembangan employee engagement.
Penelitian (Christian et al, 2011; Fleming dan Asplund, 2007; Kaya et al, 2010;
Richman, 2006; Macey dan Schneider, 2008; Holbeche dan Springett, 2003;
Leiter dan Bakker, 2010) lain juga menunjukan bahwa adanya pengaruh level
yang tinggi pada employee engagement terhadap kinerja kerja, kinerja tugas, dan
organizational citizenship behaviour, produktifitas, discretionary effort, affective
commitment, continuance commitment, levels of psychological climate, and
layanan pelanggan.
Manfaat dari employee engagement diungkapkan oleh Siddhanta dan Roy
(2010 p. 171) yang menyatakan bahwa employee engagement dapat menciptakan
kesuksesan bagi perusahaan melalui hal-hal yang berkaitan dengan kinerja
karyawan, produktifitas, keselamatan kerja, kehadiran dan retensi, kepuasan
pelanggan, loyalitas pelanggan, hingga profitabilitas. Kinerja karyawan menjadi
salah satu hal yang menjadi akibat dari terciptanya employee engagement yang
tinggi. Hal tersebut diungkapkan pula oleh Robinson et al. (dikutip oleh Little,
2006 p.113) yang menyatakan bahwa karyawan yang memiliki kaitan kuat dengan
perusahaan akan meningkatkan performansi dalam pekerjaannya untuk
keuntungan perusahaan. (Ramadhan & Sembiring, Jurnal Manajemen Indonesia,
Vol. 14 – no.1 April 2014).
Penelitian ini memiliki kerangka berpikir yaitu melihat pengaruh positif
employee engagement terhadap kinerja karyawan. Variabel independent (X)
employee engagement memiliki 7 indikator yaitu lingkungan kerja,